Sudah 3 hari gadis itu tidak keluar kamar. Ia hanya berdiam diri dikamar bernuansa putih coklat dengan beberapa boneka mickey mouse yang lucu disudut ruangan. Bahkan sepertinya ia juga tidak bersih bersih alias mandi selama itu. Jorok? Memang. Tapi apa mau dikata, suasana hatinya memang sedang tidak bagus.
Mata gadis itu terpejam, tapi tidak tidur. Bahkan bisa dibilang ia belum tidur beberapa hari ini karena konsumsi kopi di pagi harinya yang berlebihan. Dan itu berakibat pada pola tidurnya. Berkali kali mengecek ponsel, memang ada beberapa pesan masuk tapi tidak satu pun ia balas. Rasanya ia ingin menghapus semua applikasi yang berhubungan dengan pesan hanya saja ia ingat jika pekerjaannya mengharuskan dirinya mempunyai applikasi tersebut.
Tokkk
Tooookkk
Tooookkkk
Ketukan itu semakin cepat dan kencang. Tapi tidak ada balasan apapun dari si empunya kamar. Masih diam saja.
“Yaaaaaaa!!! Mau sampai kapan kau didalam terus huh???!!!”. Teriak gadis lainnya dari luar kamar.
“Keluar sekarang atau pintu kamar mu akan rusak dalam hitungan menit”. Ancam gadis diluar.
Tidak ada tanggapan dari dalam kamar dan itu sukses membuatnya marah luar biasa. Ia kesal. Muka putih itu bahkan terlihat memerah karena kekesalannya terhadap sahabat bodohnya itu.
“Baiklah kwon. Jangan salahkan aku jika pintumu rusak”. Katanya lagi sambil bersiap menendang pintu didepannya.
Meskipun gadis itu terlihat mungil, tapi jangan salah. Ia bahkan bisa mengangkat beban yang beratnya mencapai puluhan kilogram.
“1”.
“2”.
“Tiiiiiiiiiii”.Katanya sambil memberi aba aba.
Ceklek
Baru hitungan ke 2/5 pintu itu akhirnya terbuka, menampakkan gadis tinggi dengan raut wajah yang sangat berantakan. Rambut hitamnya sangat acak acakan. Kulit tanned itu sedikit pucat mungkin karena tidak terkena sinar matahari untuk beberapa saat.
“Wae? Mwo?? “. Katanya pelan.
“Wae??? Mwoo eooh??? Yaa!!!! “. Teriaknya sambil memukul keras kepala gadis tinggi tersebut.
“Yaaiiissshhh yaaaa appoooooo”. Teriaknya tak kalah kencang karena kesakitan akibat pukulan tepat di kepalanya.
“Sakit huh?? Rasakan”.
“Kau kira dengan mengurung diri dikamar semua masalahmu akan selesai huh? Aniya kwon. A n i y a”. Tegasnya kesal.
“Ne. Na arrayeo taeyeon~ah. Aku hanya ingin mengistirahatkan diri. Aku lelah “.
“Ckck… Sudahlah kajjah ikut aku”. Ajaknya sambil bersandar pada pintu putih milik yuri.
“Kita ke taman. Kau perlu menghirup udara segar setelah berhari hari tidak keluar dari kamar. Ah, sekalian aku ingin mengajak ginger bermain”.
“Aku malas kim taeyeon”. Tolaknya pelan.
“Aku tidak mau mendengar penolakan arra? Cepat mandi. Aku tunggu disini. Kajjah puppy kesayangan noona”. Balas kim taeyeon sambil menggendong puppy berwarna gelap hampir seperti lap kaki.
“Isshhh pemaksaan. Arraseo chankaman”. Kata yuri sambil berlalu.
Butuh waktu 30 menit untuk yuri membersihkan diri. Setelah selesai ia segera menghampiri sahabat pendeknya yang tengah asik menggoda anak anjing kesayangannya.
“Taeyeon~ah sepertinya ginger kurusan. Apa jiwong oppa tidak memberinya makan yang baik?”. Tanya yuri memperhatikan.
“Aniya yul. Ginger memang terlihat kurus karena bulu bulu nya habis dipangkas oleh jiwong oppa. Kau sudah selesai? baiklah, Kajjah kita ke taman”.
“Ah begitu ya? Arraseo”. Angguk yuri mengerti.
Tidak butuh waktu yang lama akhirnya mereka sampai. Jika sore begini, taman yang terletak di depan apartemen tempat mereka tinggal memang agak ramai. Mereka berdua memilih duduk dibangku besi tepat di pojok.
“Kau tunggu disini yul. Aku ingin mengajak ginger berkeliling sebentar. Atau kau ingin ikut?”.
“Aku disini saja tae”. Balas yuri.
“Arraseo. Kajjah ginger”. Ajak taeyeon sambil berjalan.
Setelah taeyeon pergi, yuri memilih untuk duduk. Memperhatikan sekitarnya yang kebanyakan diisi oleh anak anak. Ia tersenyum menikmati sore hari ini. Ia memejamkan matanya agar dapat merasakan terpaan angin sore.
Akhir akhir ini memang merupakan hari yang berat untuk kesekian kali untuknya. Masalah dengan keluarga nya begitu banyak menyita perhatian ditambah lagi hubungannya dengan kekasihnya tidak berjalan lancar. Ya, memang bukan hal baru lagi jika ia dan kekasihnya, Jessica bertengkar. Ini sudah ntuk yang kesekian kali.
Ntah yuri sendiri lupa apa yang menyebabkan mereka lagi dan lagi berada dalam hubungan semacam ini. Berselisih setelah itu berbaikan lalu berselisih lagi. Hampir sering terjadi. Bahkan jika diingat lagi mereka lebih sering berada dalam hubungan yang tidak baik.
Yuri mengingat ingat kembali. Kali ini apalagi yang membuat gadis keras kepala itu kembali kesal terhadapnya? Ia sampai sampai takut melakukan apapun untuk tidak membuat Jessica marah, tapi tetap saja Jessica akan selalu menjadi Jessica.
“Kau sedang mengingat kembali apa yang telah kau lakukan pada Jessica mu itu huh? “.
“Kau sudah kembali? Aku tidak melihat mu datang “. Balas yuri sambil menggeser sedikit duduknya.
“Tentu saja kau tidak melihat ku. Kau sejak tadi sibuk mengerutkan alismu, tanda kau sedang berfikir keras hahaha”. Tawa taeyeon.
“Annyeong gin~jayah… Lama tidak melihatmu”. Puppy hitam itu menggonggong lucu menjawab salam yuri.
“Kali ini apalagi yang telah kau perbuat yul? Kalian sudah berakhir? Sekarang kau single kah?”. Tanya taeyeon sambil menatap ke arah sahabatnya.
“Aku?? Hmmm ntahlah tae. Aku rasa semua yang aku lakukan memang tidak pernah benar dimatanya”.
“Sebenarnya, mungkin bukan kau yang tidak pernah melakukan hal yang benar. Tapi memang Jessica mu saja yang sudah bosan”.
“Kau tau? Jika seseorang tengah merasa bosan terhadap pasangan, ia akan selalu mencari cari asalan untuk menuntut pasangannya”.
“Bahkan, yang harusnya tidak harus diributkan bisa menjadi masalah jika ia sudah bosan. Semuanya dianggap salah olehnya”. Kata taeyeon sambil sesekali memotret ginger.
“Dalam hubungan percintaan, apalagi jika kalian jarang bertemu memang sering terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Yang sering bertemu saja tidak luput dari kata bosan. Apalagi kalian yang bahkan bertemu saja belum pernah. Jessica itu, aku rasa ia sudah bosan dengan hubungan seperti ini”.
“Jika kau bosan, biasanya apa yang akan kau lakukan?”. Tanya yuri.
“Aku? “. Jawab taeyeon.
“Hm. Neo”.
“Jika bosan, tentu saja aku melakukan hal hal tertentu yang bisa menghilangkan kebosanan ku. Misalnya bermain, refreshing atau semacamnya”.
“Lalu jika kita bosan dalam hubungan apa kita harus bermain, refreshing atau semacamnya juga? “. Yuri bertanya untuk ke2 kalinya.
“Aku juga merasa Jessica mulai bosan denganku tae. Aku merasa semakin hari, sikap Jessica terhadapku semakin tidak mencerminkan jika kita adalah sepasang kekasih”.
“Mungkin Jessica memang bosan dan ia sedang bermain”.
“Bermain? Bermain seperti apa? “. Yuri terlihat tidak mengerti.
“Bermain. Mungkin dibelakangmu ia mempunyai seseorang yang bisa menghilangkan sedikit kebosanannya”.
“Maksudmu ia berselingkuh?”. Tanya yuri memastikan.
“Aniya yul. Bukan berselingkuh. Just play with someone. Apa akhir akhir ini ia pernah bertanya sesuatu padamu. Misalkan kau tengah dekat dengan siapa disini? Atau ia selalu mengungkit ungkit masalah? Jika Jessica pernah bertanya demikian, besar kemungkinan kata kata ku benar”.
Yuri mengingat sesuatu. Yah, ia ingat beberapa hari belakangan sebelum mereka memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi satu sama lain, Jessica pernah bertanya apakah aku tengah dekat dengan orang lain? Bukankah itu pertanyaan bodoh? Bagaimana bisa ia bertanya seperti itu padaku padahal kami sedang menjalani sebuah hubungan?
Flashback
“Yul apa kau sedang dekat dengan seseorang disana?”. Tanya Jessica disela chat kami.
“Dekat dengan seseorang apa maksudmu sica baby?”.
“Kau tidak sedang dekat dekat dengan siapapun disana kan?”. Tanya Jessica memastikan.
“Ahh aku? Hmm sekarang aku tengah dekat dengan taeyeon hehehehe”. Balasku sambil bercanda.
“Kau paham dengan maksud ku kwon yuri”. Balas cepat Jessica.
“Ne… Ne… Aku mengerti sayang. Aku tidak dekat dengan siapapun”. Balas yuri yakin.
“Jinjjah? Kau sedang tidak bercanda kan?”.
“Tentu saja tidak sayang. Memangnya kenapa?”.
“Aniya, aku hanya bertanya saja”.
“Lalu kau sendiri bagaimana?”.
“Tentu saja tidak ada. Pabo”.
Flashback end.
“Kwon yuri kenapa kau malah melamun??”.
“Oh? Hahahaha aniya. Hanya mengingat sesuatu”. Balas yuri sambil tersenyum meyakinkan.
Yuri mengingat sesuatu. Yah, ia mengingat atau lebih jelasnya ia memang tidak pernah melupakan jawabannya Jessica terhadapnya.
“Apa kau tengah dekat dengan seseorang sica~ah?”.
“Aniya sayang. Hanya teman chat saja tidak lebih”.
Jessica mungkin lupa jika dulu kita, aku dan dirinya hanya teman sebatas chat. Teman yang hanya saling menanyakan kabar tapi tidak terlalu sering, teman yang hanya sebatas meminta lagu dari idol kesukaan kita berdua. Teman yang selalu memanggil dengan sebutan aneh. Yah, kita dulu hanyalah sebatas teman. Tapi itu dulu sebelum akhirnya aku dan Jessica saling mengikat sebuah hubungan.
Apa Jessica juga seperti itu dengan “hanya sebatas teman chat nya saja?”
Apa mereka hanya sebatas teman? Atau lama lama yang jessica anggap sebagai sebatas teman akan lebih di kemudian hari?
Perasaannya kembali sakit mengingat itu semua. Apa memang ia selambat ini untuk mengetahui sebuah kebenaran? Apa ia terlihat sangat bodoh sampai sampai ia tidak menyadari semua? Menganggap Jessica hanya untuknya saja? Ckckckc bodoh sekali.
“Kau kenapa melamun sih yul? Baru menyadari betapa bodohnya dirimu eoh? Wkwkwkwwk”.
Kwon yuri tidak menjawab. Ia terdiam. Tatapan matanya memperjelas rasa sakit yang tengah ia rasakan.
“Kau itu tidak bodoh yul. Kau hanya terlalu mudah percaya kata kata seseorang. Kau selalu menganggap orang lain baik terhadapmu, padahal kenyataannya tidak sama sekali”.
“Mereka hanya memanfaatkan kebaikan seseorang”.
“Aku menyayangi nya tae. Sungguh. Aku… selalu menjadikannya yang pertama bahkan jika aku tidak punya uang banyak sekalipun, jika Jessica membutuhkannya aku akan memberikan semua untuk dirinya”.
“Aku lebih menyukai jika dirimu menjadi seorang player dari pada selalu melihat mu yang seperti ini”.
“Aniya tae. Aku tidak akan berani menjalankan 2 hubungan dalam sekaligus. Itu tidak membuatku senang”.
“Apa kau sudah mencoba menghubungi Jessica? Atau dia sendiri yang menghubungi mu yul?”.
“Ani. Aku tidak. Aku tidak berani. Aku takut menjadi orang yang dikasihani olehnya. Aku memang menyayanginya. Tapi bukan berarti aku harus mengemis pada Jessica”.
“Lagi pula, akan menjadi mimpi disiang bolong jika Jessica yang memulai obrolan terlebih dahulu kekekeke “.
“Maksud mu yul? Mimpi disiang bolong?”.
“Kau apa kau tau artinya mimpi disiang bolong?”. Tanya yuri.
“A… Aniya. Memang apa?”.
“Mimpi disiang bolong itu sama saja dengan bunga tidur yang tidak bisa diartikan. Kebanyakan mimpi disiang hari tidak akan menjadi nyata. Itu artinya, mengharapkan Jessica yang memulai terlebih dulu sama saja mengharapkan sesuatu yang tidak akan terjadi. Mustahil”.
“Gengsi gadis itu jika bisa terlihat, mungkin akan mengalahkan tingginya gunung everest tae. Gengsinya sekokoh batu karang. Ia tidak akan terbawa meskipun diterjang ombak berkali-kali. Ombak itu hanya akan menjadi buih buih kecil yang tidak berarti. Buih buih kecil itu aku”.
“Ckck nappeun yeoja. Aku benci Jessica yul. Bagiamana bisa ia membuat kau begitu bodoh hffttt”.
“Sepertinya kau salah jatuh Cinta kwon yuri”. Yuri menoleh. Ia memandangi sahabatnya lekat lekat. Ia menggeleng. Ia tidak setuju dengan taeyeon.
“Yang namanya Cinta, ia tidak pernah salah tae. Ia bisa datang dimanapun dengan siapapun”.
“Kau benar yul. Jatuh cinta memang tidak salah. Yang menjadikan jatuh Cinta itu salah adalah dengan siapa kita menjatuhkannya. Apakah orang itu pantas mendapatkan hati kita? Apakah orang itu bisa menjaga kepercayaan kita? Apakah ia siap menjadikan kita sebagai satu satunya saja?”.
“Jessica mu itu, Aku rasa ia tidak benar benar menjatuhkan hatinya untukmu saja. Mungkin dibelakangmu ia banyak membuat hati lain jatuh seperti halnya kau. Mungkin ia berpikiran kalian jauh, maka dari itu ia bisa melakukannya. Jessica mu itu tidak sebaik yang kau fikirkan yul”.
“Jika memang ia menyayangimu seperti halnya kau menyayangi nya, ia tidak akan sampai sekeras itu terhadapmu. Tidak akan sekokoh itu jika itu berhubungan denganmu”.
“Taeyeon~ah kenapa kau berbicara seolah kau mengenal Jessica? Jessica tidak seburuk yang kau fikirkan”. Yuri menggeleng mendengar ucapan taeyeon.
“Jessica, gadis itu… Gadis itu tidak seburuk yang mungkin kau fikirkan tae. Bagaimana bisa kau berfikiran jika jessica seperti itu padahal aku saja jarang membicarakan Jessica padamu? “.
“Aku bahkan tidak perlu mendengar cerita tentang Jessica mu itu kwon yuri. Aku mungkin bisa tau apa yang tengah kau rasakan. Aku bisa menebaknya. Kau tau??? Ekspresi mu terlalu mudah dibaca. Kau itu tidak pandai menyembunyikan perasaanmu. Apapun itu. Ntah itu perasaan senang, sedih atau kecewa. Kau itu…. Terlalu mudah ditebak”.
“Jinjah??? Apa aku segampang itu ditebak?”.
Taeyeon mengangguk yakin. Ia mengenal yuri bukan sehari dua hari. Mereka sudah saling mengenal saat keduanya sama sama masih anak anak. Diantara teman teman yang lain, hanya yuri yang paling mudah ditebak jika ia tengah merasakan sesuatu.
“Aku rasa memang semua salah ku tae. Sikap jessica seperti itu mungkin karena ia merasa jika aku tidak bisa melakukan sesuatu yang membuatnya bahagia. Mungkin aku terlalu datar dalam mengekspresikan perasaan ku maka dari itu ia selalu sering merasa bosan. Atau sikap ku yang membuatnya sakit hati. Dan itu lagi lagi semua karena ku”.
Yuri ingat, ia selalu bilang jika yuri senang apabila jessica juga senang, sekalipun itu berarti jessica mempunya kekasih lain selain dirinya. Meskipun sebenarnya ia tidak benar benar bisa jika Jessica menduakannya. Siapa juga yang bisa dengan kenyataan seperti itu?
Apa karena itu ia bosan? Apa karena itu ia selalu marah? Atau karena memang ia sudah bosan dengan hubungan ini saja?
“Sudahlah yul. Anggap saja, patah hatimu ini adalah cara Tuhan meminta waktu untuk mempersiapkan seseorang yang pantas untukmu kelak. Atau patah hatimu ini adalah cara Tuhan untuk membuatmu berhenti dari hubungan yang selalu membuat mu sedih. Tuhan tidak pernah tidur. Ia tau mana yang terbaik bagi hamba Nya”. Kata taeyeon bijak.
Mungkin yuri tidak sedih sendirian. Mungkin jessica sama kacau seperti dirinya hanya saja yuri tidak tau. Bagaimana bisa Jessica tidak sedih jika ia baru saja berpisah dari hubungannya yang bisa dibilang cukup lama itu?
Meskipun mungkin sekarang jessica sudah mempunyai seseorang yang bisa membuatnya tidak merasa bosan, ia pasti pernah merasa sedih.
Siapapun seseorang itu yang mungkin kini memang dekat dengan mu, aku harap ia benar benar memperlakukan mu dengan baik.
“Aku harap jessica bisa menemukan seseorang yang akan menyayanginya lebiiiiih dari aku menyayanginya. Seseorang yang akan selalu menjaga serta menjadikan jessica hanya satu satunya bukan salah satunya”.
“Mungkin tanpa kau bilang pun, jessica akan mencari seseorang yang lebih dari kau yul. Seseorang yang akan membuat jessica tertawa kencang karena kekonyolannya, seseorang yang jessica anggap lebih baik dari mu. Tapi Jessica lupa…. “.
“Lupa? Lupa apanya tae? Apa yang harus ia ingat jika hanya kekesalan saja yang aku buat hahaha”.
“Jessica lupa jika ia telah kehilangan seseorang yang menyayanginya dengan tulus, menyayanginya yang tidak memandang rupa Seseorang yang selalu menjadikannya yang pertama. Seseorang yang selalu mengkhawatirkannya jika jam 10 malam, ia belum pulang atau membalas pesannya. Seseorang yang selalu kwon yuri ceritakan betapa gadis bodoh didepanku ini begitu menyayanginya. Atau bahkan, jessica tidak pernah tau jika mungkin semua yang ada padamu, jika jessica minta akan kau berikan tanpa perduli apa kau juga membutuhkannya”.
Mata yuri sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Yuri menangis. Ia merasa seperti seseorang yang dibuang hanya karena masalah kebosanan. Mungkin yuri salah. Mungkin sikapnya sendirilah yang membuat jessica muak dan bosan terhadap dirinya , tapi ia tidak bisa bohong jika hatinya benar benar sakit.
Taeyeon memeluk sahabatnya yang lagi lagi terlihat sangat menyedihkan. Memberi pelukan hangatnya untuk yuri. Sebenarnya ia tidak tega melihat yuri yang seperti ini, tapi apa mau dikata.
“Sshhhhh…. Uljima yuri~ah… Uljima…”. Taeyeon mengusap punggung yuri perlahan.
Taeyeon, gadis itu memang tidak banyak bertanya jika yuri sedang tidak baik baik saja. Tapi ntah bagaimana ia selalu tau. Ia selalu ada bahkan tanpa yuri minta pun. Taeyeon tau sebesar apa rasa yang dimiliki yuri untuk jessica. Taeyeon bisa melihat kekhawatiran yang terpencar jika jam 10 malam Jessica belum membalas pesan yuri. Yuri pernah bilang, jika jessica pernah kehilangan kunci kendaraannya dan harus menunggu dijemput oleh oppa nya, padahal kuncinya tidak hilang, hanya terselip. Ia khawatir jika ada yang mengganggu jessica karena saat itu sudah sangat malam.
Bahkan taeyeon ingat sekali jika yuri pernah tidak jadi makan karena jessica juga belum makan karena tidak ada makan apapun dirumahnya. Apa Jessica tau? Aniya. Jessica tidak pernah tau.
Mungkin ada juga yang yuri tidak tau apa yang sudah jessica lakukan untuk dirinya…..
THE END
Annyeeeeooooooong chingu~yaaaaaaa…. Apa kabar semua? Semoga baik baik aja yaa wkwkwkw…..
Ini ff dibuat sama 2 orang ya sebenernya. Yang sering mampir ke wattpad mungkin ada yg tau sama si melody 😂😂😂 *sokterkenalbgtgue
Buat semuanya, makasih baanyaaak yaaaaaaaaaa …. Makasih udh mau sempetin waktu kalian buat baca ff gue, komen dll di wp meloners.
Sama kaya judulnya, ini ff gue a.k KEONG yg mungkin bakalan jadi yg terakhir ya 💙💙💙💙💙
Sampai ketemu lain waktuuuu chingu~yaaa….
Byeeeee 💙💙💙💙